JAKARTA | ripost.id – Kabar Presiden Joko Widodo akan melakukan reshuffle pada bulan Maret 2022 ini terus memantik harapan publik. Apalagi akhir-akhir ini Kabinet Indonesia Maju sedang mendapat ujian berat melorotnya rasa kebangsaan dan naiknya harga pangan.
Sekjen NU Circle HB Arifin berharap Presiden Jokowi segera merekrut para profesional untuk mengurusi pangan. Sedangkan masalah rendahnya kebangsaan, Presiden diminta merekrut kader-kader yang memiliki gagasan besar tentang kenusantaraan.
“Terus terang, NUC memiliki visi besar yaitu membangun masyarakat profesional santri. Ini sejalan dengan membangun masyarakat Madani. Ada tiga nilai yang kita kembangkan yaitu nilai kesantrian, nilai profesionalisme dan kenusantaraan. Presiden Jokowi harus mencari calon menteri yang mengusung tiga nilai dasar ini untuk membangun Indonesia ke depan,” tegasnya.
Menurutnya, Indonesia harus dibangun oleh kader-kader yang memiliki nilai kesantrian yaitu kader dan orang beragama yang membawa agama sebagai rahmatan lil alamin. Mengedepankan kemaslahatan umat bangsa dan negara. Agama bukan sebagai lokomotif untuk merebut kekuasaan dan instrumen berpolitik.
“Kabinet juga harus diisi oleh kader-kader profesional yang memahami persoalan kebangsaan. Persoalan di setiap kementerian dan lembaga harus diurus oleh para profesional. Indonesia tidak bisa diserahkan kepada para petualang politik yang nirkompeten,” ujarnya.
Profesionalisme harus sejalan dengan karakter Siddiq, Amanah, Fathonah, dan Tabligh. Dengan karakter seperti ini, profesionalisme memiliki basis karakter yang solid dan kuat.
Ditegaskannya, Kabinet Indonesia Maju harus dibangun dan dijalankan oleh orang-orang yang memiliki nilai-nilai kenusantaraan yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.
“Jadi, dengan tiga nilai dasar itu, kabinet Jokowi akan dijalankan oleh orang-orang yang memiliki integritas dan kapabilitas yang terukur,” tegasnya. rps