JAKARTA | ripost.id—Sembilan orang pekerja PT Palapa Timur Telematika (PTT), yang menjadi korban insiden penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat sedang melakukan tugas pemeliharaan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Kabupaten Puncak Provinsi Papua, dianugerahi piagam kehormatan Pejuang Telekomunikasi Indonesia oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, mengatakan, delapan orang korban meninggal dan satu orang korban selamat itu telah melakukan tugas mulia membangun infrastruktur TIK, demi mengejar ketertinggalan dan kesetaraan bersama bangsa-bangsa yang lain.
“Terhadap tugas-tugas luar biasa yang mereka berikan dan abdikan pada bangsa negara dan masyarakat, pemerintah memberikan penghargaan dalam bentuk piagam kehormatan Pejuang Telekomunikasi Indonesia,” ujar Menkominfo dalam acara pemberian penghargaan terhadap sembilan pejuang telekomunikasi yang dilakukan secara hybrid pada Kamis (17/3).
Sembilan korban tersebut adalah Bona Simanullang (Dep FoP PTT), Billy Garibaldi ( Dept NOC PTT), Syahril Nurdiansyah (Karyawan Kontraktor Perusahaan), Eko Septiansyah (Karyawan Kontraktor Perusahaan), Ibo (Karyawan Kontraktor Perusahaan), Jamaludin (Karyawan Kontraktor Perusahaan), dan Bebi Tabuni (Karyawan Kontraktor Perusahaan), dan Nelson Sarira (korban selamat).
Menurut Menkominfo Johnny, penghargaan tersebut diberikan agar jasa dan pengorbanan mereka dalam mengembangkan infrastruktur konektivitas digital hingga ke pelosok tanah air kita selalu tetap dapat di ingat dan menjadi teladan bagi kita semua.
Menkominfo Johnny menyatakan rasa duka mendalam dan mengecam keras atas wafatnya para pejuang telekomunikasi Indonesia karena tidak mencerminkan rasa prokemanusiaan dan nilai kekerabatan sebagai bangsa.
“Sebagai Menteri Kominfo Saya menyampaikan belasungkawa turut berduka cita yang sangat dalam dan mengecam keras tindakan kekerasan yang berdampak pada kematian atau pembunuhan yang terjadi karena tindakan tersebut sama sekali tidak mencerminkan rasa perikemanusiaan, tidak menunjukkan nilai-nilai kekerabatan kita sebagai bangsa,” tegasnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya insiden serupa, lanjutnya, Kementerian Kominfo mendorong upaya penegakan hukum dan pemulihan keamanan oleh pihak yang berwenang agar situasi dapat kembali kondusif.
Pengembangan infrastruktur digital, sebagai prasyarat akselerasi transformasi digital nasional, dipastikan akan terus dilakukan dengan semangat inklusivitas dan pemerataan tanpa mengabaikan aspek keselamatan dan azas manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada semua sahabat, perangkat pemerintahan, TNI, Polri, Pemerintah Daerah, mitra-mitra swasta yang telah melaksanakan dengan gigih dan penuh tanggung jawab dalam rangka evakuasi para korban dan para penyintas,” katanya. (ahm)