JAKARTA | ripost.id—Kementerian Pariwisat dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memasang target 1,5 juta wisatawan mancanegara (wisman) berkualitas dengan tingkat pengeluaran tinggi dan masa berkunjung yang panjang untuk berwisata ke Bali, sebagai upaya membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja di Pulau Dewata.
Hal itu diungkapkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahudin Uno, dalam keterangan resminya yang diterima Selasa (21/6).
Ia menjelaskan, di tengah pemulihan ekonomi yang penuh tantangan ini dan ada pula ancaman krisis pangan dan krisis energi di tengah masyarakat yang mengalami tekanan selama pandemi maka kebangkitan ekonomi di Bali ini menjadi hal prioritas bagi pemerintah.
Menurut Sandiaga, pihaknya masih melakukan sinkronisasi dan menyelaraskan beberapa rencana promosi beberapa waktu ke depan.
“Karena Bali masih menjadi top of mind wisman, dengan era ekonomi baru melalui digital marketing dan sebagainya maka perlu inovasi pada pola-pola kita berpromosi,” katanya.
Jadi, lanjut dia, langkah yang dilakukan untuk menyelaraskan di tengah menurunnya anggaran berpromosi, pihaknya mendorong semangat entrepreneur spirit.
Dengan spirit kewirausahaan, katanya, Bali bisa kembali mendapatkan target wisatawan tahun ini 1,5 juta dengan kualitas yang lebih baik.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan, ada beberapa pendekatan untuk mencapai target tersebut, yaitu dengan menyelenggarakan berbagai event berkelas internasional.
“Tentunya kita gapai dengan pendekatan-pendekatan yang menjadi program kita seperti sports tourism, MICE, dan event-event internasional dan desa wisata. Target wisman 1,5 juta. Target wisnus 7 juta dengan total hampir 9 juta. Menyasar kepada wisatawan yang berkualitas dengan lama tinggal atau length of stay yang lebih panjang dan spending atau pengeluaran wisatawan yang lebih banyak di Bali,” jelasnya.
Menparekraf Sandiaga mengatakan, event KTT G20 di Bali juga diharapkan akan menambah lama tinggal bagi delegasi dan berdampak bagi para pelaku UMKM yang menerima manfaat langsung. Kemenparkeraf mengoordinasikan sekitar 400 UMKM di 40 hotel selama perhelatan KTT G20.
“Event itu membuka lapangan kerja dan peluang usaha yang luas, seperti AVPN yang baru kita kick off meskipun harga tiket mahal namun lantaran eventnya menarik wisatawan banyak yang datang dan juga lokasi penyelenggaraan event di Bali yang memiliki daya tarik bagi wisatawan,” katanya.
“Saya cukup bersyukur, astungkara, geliatnya sudah ada, Bali Selatan juga sudah terlihat. Untuk Bali Utara dan Bali Barat kita akan ada event cruise Genting Dreams bersandar di sana. Konferensi ecotourism yang akan diadakan di Taman Nasional Bali Barat,” katanya lagi. (los)