SURABAYA | ripost.id – Susunan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2021-2026 nampaknya ada warna yang mencolok. Pasalnya, dalam struktur pengurus harian ormas keagamaan terbesar di Indonesia itu ada unsur perempuan untuk kali pertama dalam sejarah NU

Dua nama perempuan yang masuk susunan pengurus harian PBNU adalah Khofifah Indar Parawansa dan Alissa Qotrunnada Wahid sebagai salah satu ketua PBNU.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku sebelum dimasukkan dalam kepengurusan PBNU pernah ditelepon Gus Yahya selaku ketua PBNU terpilih karena beliau ingin memasukkan keterwakilan unsur perempuan dalam jajaran ketua PBNU.

Namun perempuan yang juga menjabat Ketum PP Muslimat NU itu menyarankan supaya dikonsultasikan terlebih dulu dengan rais aam PBNU KH Miftakhul Achyar.

“Gus Yahya juga bilang usulan memasukkan keterwakilan unsur perempuan di jajaran PBNU itu sebenarnya berasal dari Gus Mus (KH Mustofa Bisri) dan sudah dikonsultasikan dengan rais aam PBNU,” jelas Khofifah.

Ia mengakui dengan adanya unsur perempuan di kepengurusan PBNU tentu akan membuat suasana baru. Sebab selama ini kegiatan PBNU ke daerah maupun rapat-rapat selalu didominasi laki-laki saja karena pengurusnya laki-laki semua. Dengan adanya unsur perempuan tentu akan menjadi lebih semarak.

“Tapi saya juga minta, jika ada unsur perempuan di jajaran ketua maka konsekwensinya juga ada unsur perempuan di kesekjenan maupun kebendaharaan atau lainnya,” harap Khofifah Indar Parawansa.

“Tadi saya juga sempatkan ikut ta’aruf secara virtual. Karena bersamaan dengan ada giat di Bojonegoro maka saya sempatkan sebentar untuk ikut ta’aruf lalu saya lanjutkan lagi,” pungkas mantan Mensos RI ini. rps