SURABAYA | ripost.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh pihak strategis untuk bergandengan tangan dalam mendongkrak pemulihan ekonomi pascapandemi covid-19.
Termasuk di antaranya Grab Indonesia sebagai sektor usaha yang memiliki peran besar dalam menjembatani UMKM untuk mengakses pasar yang lebih luas. Bahkan, Khofifah mengatakan, data insight yang dimiliki oleh Grab Indonesia, dapat dijadikan basis dalam pengembangan sektor UMKM di Jawa Timur.
Terutama karena menurut Khofifah, pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 membutuhkan sinergitas semua pihak. Yang mana, tiap elemen dapat ambil peran sesuai dengan keahlian dan bidangnya masing-masing.
“Jadi ini harus kita ikhtiari, bagaimana bersama-sama mencari proses yang bisa memberikan akses pasar yang luas ke UMKM, baik secara digital maupun literasi keuangannya,” ujarnya saat menerima audiensi PT Grab Indonesia di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (10/1).
Sejauh ini, perluasan pasar UMKM Jatim telah diupayakan Pemprov Jatim bahkan hingga bisa menjangkau segmen luar negeri. Namun Khofifah menyebut, masih banyak peluang dan potensi yang bisa dimaksimalkan.
“Ini berarti peluang ekspor kita juga besar. Tapi butuh satu penguatan, agar mereka tidak sekedar menjual tapi juga bisa memasarkan dan mengembangkan sampai ke luar negeri ,” jelas orang nomor satu Jatim itu.
Itulah mengapa, sebut Khofifah, Pemerintah Provinsi Jatim bekerjasama dengan BI membuat Rumah Kurasi bagi UMKM di Jawa Timur. Sebab dari sana, dapat dilakukan standardisasi kualitas produk sampai akhirnya produk tersebut dapat diekspor.
“Ini menjadi penting, karena kita bisa mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk lebih cerdas dalam berdagang. Ini yang kita usahakan. Selalu yang kita ucapkan ke masyarakat adalah ekspor itu mudah, ekspor itu gak ruwet. Agar mindset mereka progresif dan tambah semangat,” terangnya.
Selain itu, Khofifah menekankan pentingnya keseimbangan dalam menjaga ekonomi dan tatanan sosial. Maka dari itu, dirinya meminta Grab untuk lebih membuka peluang bagi penyandang disabilitas dan mitra pengemudi perempuan.
“Saya juga harap bisa lebih banyak anak berkebutuhan khusus yang terlibat di bisnis Grab. Selain itu, pengemudi perempuan perlindungannya juga bisa lebih ditingkatkan lagi,” tutur mantan Menteri Sosial RI itu.
Merespon hal tersebut, Presiden Direktur Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menjelaskan, jumlah pegawai perempuan dan laki-laki di Grab relatif sama. Selain itu, pendapatan antara keduanya juga hampir sama.
“Kita didukung pemerintah sejak awal dalam banyak sekali hal. Untuk itu, kita mendorong kesetaraan gender seperti arahan dari Bu Gubernur. Sekarang ini, pengemudi laki-laki memang sedikit lebih banyak. Tapi ke depannya mudah-mudahan akan semakin banyak yang bisa dikembangkan,” imbuhnya. rps