Buku tentang pembelajaran daring belum banyak ditemukan. Padahal, keberadaan buku tersebut sangatlah penting dan berguna bagi para guru. Karena itu, Tim UNESA dari Program Studi S-2 Pendidikan Bahasa Indonesia membuat pelatihan penulisan artikel tentang pembelajaran daring yang kemudian berhasil dibukukan.

Dr. Agusniar Dian Savitri, S.S., M.Pd. Ketua Program Studi S-2 Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Surabaya mengatakan, perlatihan penulisan artikel tersebut dilakukan terhadap guru SMP di Kota Mojokerto yang berlangsung selama dua bulan dan dilakukan secara daring dan luring. Puncak perlatihan secara luring dilakukan pada Sabtu (03/09) di SMPN 1 Kota Mojokerto yang ditandai juga dengan kerjasama antara Pascasarjana Unesa dengan Dinas Pendidikan dan MGMP Bahasa Indonesia Kota Mojokerto, dalam bentuk penandatanganan perjanjian kerjasama.

Agusniar menjelaskan, perlatihan ini dilatarbelakangi oleh pengalaman guru selama pembelajaran daring akibat pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 lalu. Pembelajaran daring tidak pernah dilakukan sebelumnya, dan menjadi pengalaman baru bagi seluruh tenaga pendidik, khususnya guru bahasa Indonesia SMP di kota Mojokerto.

“Dengan perlatihan ini, para guru dapat menyampaikan pengalaman serta berbagai informasi selama melakukan pembelajaran daring. Pengalaman tersebut lalu dituangkan dalam sebuah artikel yang dipublikasikan dalam bentuk antologi,” terangnya.

Ia menambahkan, pembelajaran daring tentu menjadi pengalaman baru bagi guru, pun guru Bahasa Indonesia. Pengalaman itu dapat dituangkan melalui tulisan sehingga guru dapat sekaligus belajar untuk menghasilkan karya tulis yang dipublikasikan

Lebih lanjut, Agusniar mengatakan, melalui perlatihan penulisan artikel populer ini, dihasilkan bunga rampai yang berjudul “Dinamika Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Romansa Pandemi Covid-19”. Bunga rampai tersebut berbentuk e-book ber-ISBN. “Ada 18 artikel populer yang terdapat dalam buku bunga rampai ini,” paparnya.

Salah seorang peserta, guru SMP 2, Yohanes K. Wibowo mengapresiasi terselenggaranya perlatihan penulisan artikel populer ini. “Selama ini, menulis artikel jarang dilakukan. Kegiatan ini memotivasi guru untuk menghasilkan karya tulis yang dapat menjadi contoh bagi siswanya,” ungkapnya.

Melalui bunga rampai tersebut, diharapkan guru-guru dapat termotivasi untuk menulis karya ilmiah dan dipublikasikan di media atau di jurnal. rps