SURABAYA | ripost. Id – Penyakit penyebab kematian yang masih tinggi di dunia adalah serangan jantung dan stroke. Kondisi ini tidak hanya menimpa kalangan manula, tapi anak-anak muda juga rentan terhadap serangan jantung dan stroke.
Padahal penyakit stroke dan serangan jantung sebenarnya bisa dihindari dengan menjaga pola makan serta mengatur pola hidup sehat. Selain itu, pengobatan alternatif yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW seperti bekam juga efektif untuk menghindari stroke dan serangan jantung.
“Bekam ini pengobatan yang dianjurkan Nabi Muhammad. Bahkan dari sebuah riwayat Nabi juga melakukan bekam. Setidaknya ada 7 hadis yang menyebut tentang bekam. Pengobatan terapi ini diyakini dapat mencegah berbagai penyakit termasuk stroke dan serangan jantung,” terang Budhi Hadi Syahputra, terapis bekam asal Surabaya, Selasa (15/3/2022).
Pria yang akrab disapa Putra ini menyebut, bekam sangat baik untuk kesehatan karena mengeluarkan darah kotor atau sel darah merah yang rusak dari dalam tubuh. Selanjutnya, darah yang keluar itu akan digantikan dengan sel darah merah baru yang lebih baik lewat asupan makanan.
Ia mengingatkan, darah kotor di dalam tubuh bila tidak dikeluarkan akan membuat berat kerja jantung. Jantung akan bekerja lebih berat memompa darah ke seluruh tubuh. Sebab, darah kotor yang mengandung kolesterol berpotensi menjadi penyumbat aliran darah yang bisa menyebabkan stroke.
Selain itu, bekam juga bisa mengobati penyakit hipertensi (darah tinggi), diabetes (gejala gula), asam urat, kolesterol dan lain sebagainya. “Darah kotor di dalam tubuh harus dikeluarkan secara berkala. Bisa lewat donor darah atau bekam. Olahragawan juga bagus menjalani terapi bekam, seperti striker Real Madrid, Karim Benzema,” ungkap Putra.
Lebih jauh Ketua GP Ansor Kecamatan Karang Pilang Surabaya ini mengaku sudah 7 tahun menggeluti pengobatan dengan metode bekam. Ia pun sudah memiliki sertifikasi dari Perkumpulan Bekam Indonesia (PBI). Banyak suka dan duka yang dialami. Namun Putra mengaku lebih banyak suka, karena menjalani kegiatan ini dengan ikhlas.
Alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya ini berharap makin banyak orang yang belajar bekam sehingga makin banyak orang yang bisa ditolong. Putra mengaku mulai melakukan kaderisasi di lingkungan GP Ansor Karang Pilang, saat ini sudah ada 8 Banser yang dilatih pengobatan bekam.
Untuk belajarnya, satu minggu juga sudah bisa. Tapi untuk ahli, paling tidak butuh waktu setahun menjalani profesi ini. “Banyak pengalaman unik, diantaranya pernah dapat klien yang punya ilmu kebal, kulitnya tidak bisa ditembus jarum. Alhamdulillah setelah saya baca doa, jarum bisa menembus kulit. Ada juga pengalaman menyembuhkan klien yang menderita stroke. Rasanya bahagia sekali,” pungkasnya. rps