JAKARTA | ripost.id – Perkumpulan Nusantara Utama Cita (NUCircle) yang mengusung jargon sebagai Masyarakat Profesional Santri terus memfasilitasi anak-anak muda nahdliyin berwirausaha. Sebentar lagi, bersama sejumlah aktivis  mahasiswa nahdliyin terutama dari Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi NU, NUCircle akan mengeluarkan produk kopi kemasan dengan merek Santri Coffee.

“Kami rencanakan merek Santri Coffee ini bisa menjadi usaha rintisan (start up)   anak-anak muda nahdliyin. InsyaAllah brand Santri Coffee ini akan kami promosikan di Paris Perancis dalam ajang Gastronomi,” kata M. Syaiful, aktivis BEM PTNU di Jakarta (16/2).

Menurut Syaiful, ajang Gastronomi akan diselenggarakan di Paris Perancis pada bulan September 2023. Produk Santri Coffee diharapkan bisa menjadi salah satu produk yang dikurasi oleh para ahli kopi yang datang dari berbagai penjuru dunia.

“Alhamdulillah kami dipertemukan NUCircle dengan pengusaha kopi berkelas internasional, yang selama ini menjadi eksportir kopi dan kurator kopi Nusantara. Dengan capaian ini kami berharap bisa memulai usaha rintisan ini dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, eksportir kopi dan founder dari PT Pro Lansekap Indonesia  M.Arie Aripin mengatakan start up Santri Coffee akan dikemas lebih menarik sehingga memiliki cita rasa kopi santri yang berbeda.

“Kami siap memfasilitasi usaha rintisan ini bersama dengan mahasiswa nahdliyin agar bisa sukses di masa depan. Kuncinya anak-anak muda ini harus memutus rasa takutnya, termasuk takut gagal,” tegasnya.

Ke depan, Arie mengaku akan membina anak-anak muda nahdliyin untuk mengembangkan sayap bisnis dan usaha rintisan lainnya. “Kami punya usaha bakso dengan merek  show bakso yang bisa dieksplorasi dan menjadi usaha NUCircle agar bisa mengembangkan jiwa kewirausahaan anak muda nahdliyin,” paparnya.

SANTRI COFFE: Aktivis Mahasiswa BEM PTNU Sufyan bersama Eksportir Kopi dan Founder PT Pro Lansekap Indonesia Arie Aripin.

Sekjen NUCircle HB Arifin mengaku tidak menyangka usaha rintisan yang diinisiasinya bisa cepat terbentuk. “Seperti biasa NUCircle mensinergikan berbagai potensi agar bisa melahirkan usaha bersama. Sepertinya pengusaha dan eksportir kopi asal Bangkalan Madura yang menjadi partner aktivis BEM PTNU punya perhatian lebih kepada anak-anak muda nahdliyin dan langsung memfasilitasi pembentukan start up Santri Coffee,” kata HB Arifin.

Dengan pengalamannya selama ini membina UMKM dan memiliki usaha kemasan sendiri, NUCircle memiliki harapan besar usaha rintisan anak muda nahdliyin  ini bisa berjalan dengan baik dan menginspirasi lahirnya start up baru baik di bidang kuliner maupun komoditi.

“Semoga usaha rintisan ini juga segera memiliki usaha rintisan lainnya. Tinggal dieksplorasi dengan serius dan  kesungguhan saja,” ujarnya.

Dijelaskan HB Arifin, sesuai amanah pendiri dan pembina (alm) Lily Wahid, NUCircle diharapkan dapat menjadi wadah pengabdian para profesional santri nahdliyin untuk membantu warga nahdliyin di Indonesia. “Amanah ini yang membimbing misi NUCircle dalam melangkah mengemas berbagai program kesantrian dengan pendekatan profesionalitas,” tegasnya. rps