LAMONGAN | ripost.id – Persoalan subsidi pupuk bagi petambak Lamangan menjadi persoalan serius. Setelah diyakini pupuk bisa didapatkan di kios-kios pada Senin (7/2) pasca demo besar-besaran, diam-diam pemerintah mengupayakan, bagaimana agar subsudi pupuk ini besifat permanen. Upaya ini tersirat dari pernyataan H. Khilmi, anggota DPR RI, Sabtu (5/2/2022).

Disampaikan H Khilmi, pihaknya terus memperjuangkan bagaimana para petambak bisa mendapatkan pupuk bersubsidi. Bukan hanya pada tahun 2022, saja tapi bagiamana di masa mendatang  para petambak bisa mendapatkan pupuk bersubsidi.

Bahkan para petambak yang akan mendapatkan kembali subsidi pupuk 2022, yang sempat dihapus, tidak terlepas dari perannya.  “Saya terus berupaya melalui teman – teman di Komisi IV,” kata anggota Komisi VI DPR RI dari Partai Gerindra ini kepada para awak media.

Kepastian kucuran pupuk bersubsidi bagi para petambak ini didapat, kata H. Khilmi, setelah pemegang kebijakan beserta elemen terkait melakukan koordinasi, mulai dari Pemkab Lamongan, DPR RI, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan PT Pupuk Indonesia selaku produsen pupuk.

“Saya datang kemarin (saat unjuk rasa) atas undangan dari Dinas Perikanan Lamongan, guna memberikan penjelasan kepada para petani tambak terkait alokasi pupuk bersubsidi bagi mereka,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan,  sebagai anggota DPR RI, dirinya memiliki tanggung jawab besar untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat.

“Apa yang memang menjadi kesulitan masyarakat Gresik dan Lamongan, maka akan saya upayakan solusinya karena saya terpilih dari Dapil Gresik dan Lamongan,” katanya.

Sebelum ada demo para petambak Lamongan, lanjutnya, dirinya sudah melakukan upaya, bagaimana agar para petambak bisa mendapatkan pupuk bersubsidi. Langkah ini dilakukan sebelum muncul Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) nomor 41 tahun 2021 terkait Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi, serta tidak tercantumnya alokasi pupuk subsidi untuk sektor perikanan tahun 2022. “Hasil rapat koordinasi kemarin merumuskan, bahwa petambak di Lamongan dan Gresik akhirnya dapat alokasi pupuk subsidi. Mulai pekan depan, alokasi pupuk subsidi itu sudah didapatkan oleh petambak,” tutur Khilmi.

Khilmi menyadari, pupuk merupakan bagian pendukung vital bagi pertanian. Termasuk, bagi budidaya ikan tambak di Lamongan dan Gresik yang bukan dalam kelompok air asin.

“Pupuk itu nutrisi yang dibutuhkan oleh tanah, dalam budidaya ikan dan udang yang dilakukan para petambak. Kalau tambak air payau atau tawar, itu memang butuh pupuk. Sementara kalau tambak air asin, kan tidak butuh urea sepertinya,” katanya.

Sementara Bupati Lamongan Yuhronur Efendi sebelumnya menyatakan, persoalan pupuk bersubsidi bagi para petambak ini sudah dibahas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Menteri Pertanian dan Komisi  IV DPR RI.  “Hasilnya, disetujui alokasi (puluk bersubsidi) bagi petambak dan akan diurus Kementerian KKP. Pada Senin besok (hari ini) sudah bisa diambil di kios – kios,” katanya.

Dijelaskan oleh bupati, pada tahun ini alokasi pupuk bersubsidi bagi petambak sebesar 38 ribu ton Urea dan SP 36 sebanyak 18 ribu ton, organik 8 ribu ton. “Saya rasa kebutuhan pupuk bagi petambak Lamongan pada musim ini cukup,” katanya.

Keteralsediaan pupuk ini bisa terpenuhi, lanjutnya, karena dilakukan pergeseran stok dari bulan Juni -Juli diheserbke bulan Januari – Pebruari. “Sehingga kebutuhan petambak diperkirakan bisa tercukupi,” katanya.

Guna antisipasi keamanan, bupati sudah koordinasi dengan Kapolres Lamongan Miko Indrayana. Hasilnya, Polres siap melakukan pengawalan pendistribusian pupuk bersubsidi. “Polres siap kawal pendistribusian pupuk selama tidak untuk diperjualbelikan,” tegasnya. rps