PEMALANG | ripost.id – Masjid ini berada di tengah rest area 319 Pemalang. Bangunannya unik. Juga tempat peturasannya. Dibuat bulat-bulat seperti topi. Masjid ini sangat fungsional sebagai tempat rehat sekaligus “menggugurkan” kewajiban.

Selama perjalanan, tubuh tak hanya perlu kopi dan nasi. Ada “hati” yang juga ingin diberi jatah konsumsi. Kebutuhan beribadah, menghadap Sang Pencipta, menundukkan diri, hanya Allah saja yang Maha Akbar. Selebihnya adalah kecil dan tak punya kuasa.

Jamaah di sini melakukan ritual yang nyaris sama: kencing, sholat dan istirahat. Sebagian jamaah leyeh-leyeh di teras, selebihnya berhamburan ke tempat makan, minum dan taman.

Saya terharu dengan sebuah flyer yang ditempel di bokong truk. Begini bunyinya.  “Ada jutaan manusia di dalam kuburan yang memohon dan merindukan hidup kembali hanya untuk beribadah kepada Allah. Jangan lupakan sholat.”

Saya begitu terharu karena biasanya bokong truk berbunyi kurang lebih begini: “Wes lali rupane, tapi  eling rasane.”  (Habe Arifin)