MADIUN | ripost.id – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu syarat agar Indonesia dapat menjadi negara maju. UMKM harus dapat menguasai  pasar dalam negeri secara dominan. Jika telah memiliki basis yang solid di pasar dalam negeri, UMKM dapat memiliki kesempatan lebih baik untuk merambah pasar ekspor. Untuk itu, pemerintah akan terus mendukung peningkatan kapasitas UMKM hingga berorientasi ekspor.

Hal tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan dalam pertemuan dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Daerah Kota Madiun, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Madiun, dan asosiasi-asosiasi UMKM di Kota Madiun. Pertemuan digelar hari ini, Rabu (11/10) di Ngrowo Bening Edu Park, Madiun, Jawa Timur.

“Kalau kita mau menjadi negara maju, UMKM harus tumbuh. Kalau dalam negeri kita kuasai, langkah selanjutnya adalah ekspor. Barulah kita bisa menjadi negara maju. Negara maju punya produk yang diakui dunia. Kalau dibanjiri produk asing, namanya negara konsumen yang menjadi pasar,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Turut hadir Wali Kota Madiun Maidi. Sementara itu, Mendag Zulkifli Hasan didampingi Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim.

Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan telah menerbitkan Permendag Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan melalui Sistem Elektronik untuk melindungi pelaku UMKM dan konsumen. Permendag tersebut didesain untuk membangun ekosistem ekonomi digital yang  lebih adil dan bermanfaat, baik bagi pedagang, konsumen, maupun masyarakat luas.

“Maka, impor kami batasi, tata, dan atur. Barang-barang impor harus diperiksa dulu sertifikat halalnya, Standar Nasional Indonesianya, izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, sampai jaminan purnajual. Pemerintah perketat agar ekonomi dalam negeri tumbuh,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan juga mengatakan, para pelaku UMKM juga terus didorong untuk memanfaatkan teknologi dan merambah platform-platform niaga elektronik. Ia menilai, perniagaan elektronik harus dipelajari agar pelaku UMKM tidak ketinggalan dalam kompetisi.

Untuk masuk ke ekosistem digital, para pelaku UMKM pun harus menunjukkan kemauan untuk berkembang. Pengembangan diri ini dapat berupa pengembangan kualitas produk maupun peningkatan dari sisi manajemen atau sumber daya manusia.

Sejalan dengan semangat peningkatan kapasitas UMKM, Mendag Zulkifli Hasan mengatakan bahwa Kemendag juga mendorong pembangunan ekosistem bisnis UMKM melalui kolaborasi dengan sejumlah lembaga. Hal tersebut terwujud dalam ekosistem empat pilar. Ekosistem ini ditujukan untuk semakin meningkatkan daya saing UMKM dan mewujudkan UMKM berorientasi ekspor.

Pilar pertama dari ekosistem empat pilar adalah UMKM yang terbuka terhadap perubahan, inovatif, dan punya kemauan berkembang. Pilar kedua adalah lokapasar yang bersinergi dengan UMKM melalui pelatihan untuk on-boarding maupun pengelolaan akun berjualan. Pilar selanjutnya adalah ritel modern yang memberi akses kemitraan pasokan agar jangkauan produk UMKM dapat semakin luas. Pilar terakhir adalah lembaga pembiayaan atau perbankan yang memberi akses pembiayaan bagi UMKM untuk peningkatan kapasitas dan ekspor.

Pemerintah senantiasa mendukung UMKM agar bisa naik kelas dengan dua kunci utama, yaitu kolaborasi dan inovasi. Mendag Zulkifli Hasan berharap, produk UMKM lah yang merajai pasar ritel-ritel modern di Indonesia dan di masa mendatang. rps