SURABAYA | ripost.id – Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menunjuk Universitas Negeri Surabaya (UNESA) sebagai salah satu tempat penjaringan, pembinaan dan pelatihan para atlet nasional. Itu disampaikan langsung Menpora Zainudin Amali saat meninjau sekaligus asesmen kesiapan UNESA di Kampus Lidah Wetan, Rabu (16 /03/2022).
Zainudin Amali menambahkan, saat ini pihaknya berkonsentrasi pada implementasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBOM) yang dimulai dengan pencarian bibit atlet tanah air. Dia percaya, Indonesia memiliki bakat olahraga yang melimpah dan yang belum terjamah. Karena itu, pihaknya mulai mengakomodasi dan menjaring bakat olahraga sejak dini.
Selain itu juga mulai mempersiapkan sentra pembinaan dan pendidikan para atlet. Ada 10 sentra yang disiapkan, Jawa Timur salah satunya. “Jawa Timur itu langsung kita koneksikan dengan perguruan tinggi, akhirnya pilihan kita UNESA. UNESA ini kita pilih karena memang jadi gudangnya atlet dan pelatih berprestasi, punya sumber daya manusia yang mumpuni, sarpras yang lengkap dan sport science. Perbaikan prestasi olahraga tidak bisa mengandalkan bakat semata, tetapi berbasis sport science,” tandasnya.
Sekitar 250 ribu siswa kelas 1 SMP se-Indonesia, lanjutnya, bakal diseleksi secara bertahap. Ini sebagai basis talenta potensial untuk menghasilkan atlet unggulan nasional di kancah dunia. Para atlet yang dijaring benar-benar disiapkan untuk menjadi ‘mesin’ prestasi olahraga tanah air di kancah internasional. “Target kita naik peringkat dunia baik di Olimpiade maupun Paralimpiade mendatang dan itu terus diproyeksikan,” ucapnya.
Target Indonesia yaitu, pada 2021–2024 bisa menduduki peringkat ke-30 dan 40 dunia pada Olimpiade dan Paralimpiade 2024. Pada 2025–2029, Indonesia bisa naik ke peringkat ke-20 dan 30 besar masing-masing pada Olimpiade dan Paralimpiade 2028. Pada 2030–2034, targetnya bisa masuk 10 besar pada Olimpiade dan Paralimpiade 2032. Kemudian, pada 2035–2039, targetnya Indonesia menempati peringkat ke-8 dunia pada Olimpiade dan Paralimpiade 2036 dan masuk peringkat lima besar dunia pada 2040–2044.
Sementara itu, Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., menyampaikan bahwa sudah saatnya seluruh stakeholder bergandengan tangan untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional. Menurutnya, ini bukan tugas pemerintah saja, tetapi tugas bersama. “Sejak awal kami mendukung penuh langkah Pak Menpora sampai hadirnya DBOM. UNESA juga siapkan semuanya untuk pembibitan para atlet nasional. Sebelumnya, kampus kami juga jadi pusat pelatihan atlet-atlet Jatim sebelum ke PON Papua. Di sini semuanya ada, asrama ada, fasilitas sudah berstandar internasional,” bebernya.
“Tadi, Pak Menpora juga sudah keliling dan melihat semuanya, dari asrama, lapangan, labschool dan lain-lain,” tambahnya lagi. Menurutnya, sebagai salah satu tempat pembinaan atlet nasional, UNESA bisa semakin memberikan kontribusi besar bagi kemajuan olahraga Indonesia. Selain itu, juga sebagai wujud komitmen bersama seluruh stakeholder untuk meningkatkan prestasi olahraga tanah air. rps