SURABAYA | ripost.id – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim punya gelaran akbar. Ormas Islam terbesar di Indonesia ini mengadakan Kick Off 1 Abad NU di Tugu Pahlawan, Surabaya, Kamis (28/7) malam.
Kick Off 1 Abad NU dengan beragam pertunjukan ini tergolong spesial. Sebab, event yang diinisiasi keluarga NU Jatim merangkai pesan harmoni, kolaborasi dan inovasi. Memadukan spirit kekunoan dan kekinian.
Dalam kegiatan akbar yang rencananya dimulai pukul 18.30 itu, nahdliyin dari berbagai penjuru bakal memadati Tugu Pahlawan. Target awal ada 1.000 nahdliyin yang datang. Ternyata update kemarin sudah 5.000. Karena itu, pengunjung diprediksi membanjiri jalanan di sekitar Tugu Pahlawan. Sebab, kapasitas kursi hanya seribu orang.
”Karena itu, kepada masyarakat terutama di Surabaya, kami mohon izin untuk pinjam tempat malam nanti,” kata Wakil Sekretaris PWNU Jatim Dr KH Hasan Ubaidillah kepada awak media pagi ini.
Dikarenakan massa yang berjumlah banyak, ia meminta kepada hadirin untuk taat pada peraturan yang berlaku.
“Kepada pengunjung acara mohon taat lalu lintas dan memarkir kendaraan sesuai panduan pihak aparat gabungan dengan Banser,” terangnya.
Dirinya juga memohon agar para hadirin senantiasa menjaga kebersihan di lokasi acara.
“Kita datang dengan kondisi bersih, maka kita harus jaga kebersihan itu dengan tidak membuang sampah sembarangan,” ujarnya.
KH Abdussalam Shohib, Ketua Panitia Kick Off 1 Abad NU mengungkapkan bahwa berbagai acara menarik disajikan nanti malam selain seni tradisi Ishari dan Pencak Pagar Nusa oleh kader NU milenial. Salah satunya adalah Tupal Fashion Night yaitu peragaan busana oleh gawagis dan nawaning seperti Gus Kautsar dan Ning Jazil, Gus Ahmad dan Ning Sheila, Gus Haris dan Ning Marisa, Gus Amak dan Ning Widad, Lora Nasikh dan Ning Vikcy, Lora Karror dan Ning Aan. Bahkan Walikota Surabaya, Kapolrestabes Surabaya, Rektor Unesa dan istri serta Gubernur Jatim dan keluarga juga akan tampil.
“Salah satu tujuan acara ini antara lain kami ingin menyampaikan pesan bahwa kader-kader NU itu juga banyak yang menggeluti dunia fashion. Selain itu, kami ingin menunjukkan bahwa menjadi NU itu mudah. Nilai dasarnya, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain,” ungkapnya.
Kemudian ada kolaborasi pembacaan puisi antara Ketua Umum MUI Jatim, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim dan Ketua PW Muhammadiyah Jatim.
“Acara ini membawa misi keseimbangan hubungan antar umat beragama. Oleh karena itu, ada pembacaan puisi dari Ketua Umum MUI Jatim KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim KH Marzuki Mustamar dan Ketua PW Muhammadiyah Jatim KH Saad Ibrahim,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang ini.
Budaya dari luar NU juga tidak ketinggalan untuk ditampilkan pada acara yang spektakuler ini.
“Kami mengundang Klenteng Boen Bio Kapasan Surabaya untuk bisa menampilkan barongsay. Karena kami ingin mengusung harmoni dengan melibatkan perwakilan lintas agama agar mereka memberi apresiasi dan harapan kepada NU,” tandasnya. rps