JAKARTA | ripost.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika mendukung penuh pengembangan ekosistem digital pariwisata. Menkominfo Johnny G. Plate menyatakan selain menyiapkan infrastruktur digital, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Kominfo melaksanakan program pelatihan untuk pelaku pariwisata.
“Bisa membantu memberikan solusi kepada ekosistem digital kepariwisataan, untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif agar lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan turis asing,” ungkapnya dalam Rapat Koordinasi Bangga Berwisata di Indonesia Aja, yang berlangsung secara virtual dari Jakarta Pusat, Rabu (5/10).
Menkominfo menyontohkan beragam pelatihan yang diberikan meliputi virtual tour, adventure tourism, pelatihan bahasa inggris bagi pelaku wisata, pelatihan mitigasi risiko bagi pelaku pariwisata dan digital marketing.
“Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, akan terjadi peningkatan kompetensi sumberdaya manusia di lokasi desa wisata dalam berbahasa Inggris sehingga dapat berperan dalam mengembangkan pariwisata lokal atau regional,” harapnya.
Menurut Menteri Johnny, program yang dilaksanan itu ditujukan untuk membantu tugas dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. “Ada program spesifik. Tahun ini saja, sebagai contoh, kita melakukan pelatihan untuk 2.000 orang dengan program capacity building. Ini kita bantu melengkapi. Walaupun tidak massive, tetapi setidaknya detailed secara khusus untuk destinasi wisata, spesifik betul ini,” tuturnya.
Kementerian Kominfo juga terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas infrastruktur konektivitas di daerah Destinasi Pariwisata Super Priotitas.
“Itu berjalan nonstop. Quality of service jaringan 4G di kelima destinasi pariwisata saat ini, kecepatan downloadnya sudah 33,59 MB per second. Sementara itu, dari sisi kecepatan upload-nya sebesar 17,06 MB per second. Sudah jauh di atas rata-rata nasional, jadi selalu kita tingkatkan,” jelas Menkominfo.
Berkaitan dengan arahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk menyiapkan Mobile Positioning Data (MPD) secara real-time, Menteri Johnny menyatakan akan menindaklanjuti dengan berkoordinasi besama Kementerian BUMN, dan Badan Pusat Statistik.
“Kami akan tindaklanjuti butir tujuh yang disampaikan Pak Menko Luhut dari kesimpulan untuk data MPD, nanti saya perintahkan Dirjen di Kominfo untuk menindaklanjuti ini. Untuk menyiapkan data MPD ini agar di-provide secara reguler, karena nanti proses pengambilan keputusan kita basisnya data itu,” jelasnya.
Mengenai usulan kolaborasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam pembuatan Sistem Informasi Wonderful Indonesia Menkominfo menyatakan hal itu perlu dibicarakan secara teknis. Sistem informasi itu direncanakan berisi informasi lengkap mengenai destinasi tujuan paket wisata, hotel, rental dan fitur lain yang dapat diakses secara digital oleh wisatawan dan akan tersedia di bandara, terminal, stasiun dan lokasi umum lain.
“Untuk Pak Sandi, pelibatan industri dan iklan, itu memang perlu sekali. Tentu saya minta nanti agar dikoordinasikan advertising program budget Kemenparekraf, agar ini nanti bisa disesuaikan karena ini budget sangat spesifik dan tentu budget yang secara khusus. Bukan komite komunikasi publik yang sifatnya umum, karena ini sangat khusus saya kira perlu dibicarakan secara teknis,” ungkapnya. vit