CIREBON | ripost.id – Pembukaan BTN Santri Developer yang diselenggarakan Masyarakat Profesional Santri NU Circle di Ponpes Kempek Cirebon (29/1) dihadiri dua wakil Ketua MPR RI yaitu Arsul Sani dan Lestari Moerdijat. Dalam kesempatan tersebut, MPR berperan agar Pemerintah dan masyarakat memberi kesempatan kepada alumni Santri Developer terlibat dalam pembangunan perumahan di Tanah Air.
“Prinsip penting untuk peserta Santri Developer agar menjadi developler yang baik adalah mulailah dengan baik dan akhirilah dengan baik,” kata Lestari Moerdijat.
Developer merupakan industri masa depan. Bisnis dimulai dari demand. Ada kebutuhan. Demand perumahan akan terus ada. Saat ini ada defisit perumahan nasional. “Para santri harus memiliki kemampuan, kapabilitas dan kualitas sebagai developer,” ujarnya.
Masalah developer ini tidak hanya masalah pendanaan tetapi kompetensi developer itu dalam membangun perumahan. Kolaborasi semua pihak akan sangat penting. Perumahan tidak hanya sekedar membangun gedung tetapi membangun hunian. Ada indeks kebahagiaan bagi orang yang ada di dalamnya. Hunian harus mampu merefleksikan nilai-nilai masyarakat. Hunian yang nyaman bukan hanya hunian yang mewah.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani mengapresiasi BTN yang terus mendukung dan melanjutkan program Santri Developer Kebangsaan ini.
“Saya mengapresiasi Bank BTN yang terus bersama NU Circle ini membangun kompetensi santri melalui pelatihan Santri Developer dan selalu dilaksanakan di pesantren, ” katanya.
Dalam sambutannya, Dirut Bank BTN Haru Koesmahargyo menuturkan kebutuhan perumahan di Indonesia masihlah sangat besar. Para alumni Santri Developer memiliki peluang dan kesempatan yang sangat besar dalam membangun perumahan.
“Kebutuhan rumah masyarakat Indonesia sekitar 11 juta. Bank BTN akan selalu mendukung para santri untuk mengakses permodalan perumahan ini,” ujarnya.
Tokoh lain yang hadir dalam Pembukaan Santri Developer Kebangsaan adalah Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi. Pesan Wamenag, santri harus menjadi “Gus Iwan” yaitu santri bagus, pinter ngaji dan jadi usahawan.
Menurutnya santri memang dididik untuk mandiri. “Santri harus ulet dan tidak cepat putus asa. Santri harus berakhlak dan cakap, memiliki daya saing untuk berpartisipasi dalam pembangunan,” tegasnya.
Wamenag juga menyampaikan apresiasi kepada NU Circle dan BTN yang menyelenggarakan acara yang menurutnya luar biasa ini.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum NU Circle Dr. Gatot Prio Utomo menegaskan visi dan misi besar yang dibawa NU Circle adalah menyiapkan generasi nahdliyin menjadi generasi emas Indonesia pada 2045.
“NU Circle ingin membangun masyarakat profesional santri yang terus-menerus memproduksi santri-santri bertalenta profesional di segala bidang terutama di sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Sandev Kebangsaan ini akan melahirkan developer-developer yang diharapkan dapat menyediakan perumahan bagi warga nahdliyin,” kata Gus Pu, panggilan akrab Gatot Prio Utomo.
Pengasuh Ponpes Khas Kempek KH Musthofa Aqil Siradj menyampaikan program Santri Developer ini sangat bagus untuk memandirikan santri. Santri yang berdaya memiliki nilai yang lebih baik karena bisa mencukupi kebutuhan dirinya sendiri dan orang lain.
Seperti yang diajarkan Nabi Muhammad ketika didatangi seorang ibu tua yang miskin. “Nabi Muhammad tidak langsung memberikan bantuan langsung tetapi mengajak para sahabat untuk membeli pohon kurma sehingga kurmanya bisa dinikmati si ibu tua miskin tersebut. NU Circle melajukan fungsi itu dengan mensinergikan BTN dengan santri nahdliyin,” katanya.
Santri Developer Kebangsaan Batch 2 merupakan program pelatihan di bidang perumahan dan property yang dilakukan NU Circle dengan didukung sepenuhnya oleh Bank BTN. Program ini senantiasa dilakukan di basis-basis pesantren dengan melibatkan berbagai pihak termasuk peserta dari berbagai agama agar saling mengenal dan memperkuat kebangsaan.
Pembukaan Sandev Kebangsaan 2 di Ponpes Kempek Cirebon ini dihadiri dzuriyat pendiri NU Nyai Lily Wahid. Juga dihadiri banyak pejabat pemerintah dan parlemen antara lain Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Dirut BTN haru Koesmahargyo, anggota Komisi III DPR RI Eva Yuliana, anggota Komisi XI DPR RI Satori, Wakil Walikota Indramayu Lucky Hakim, dan Wakil Walikota Cirebon Eti Herawati.
Usai acara Lucky Hakim yang juga artis nasional banyak dikerubuti peserta Sandev untuk dimintai foto. (rls)