JAKARTA  |  ripost.id – Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI meninjau progres pembangunan berbagai infrastruktur dan transportasi di Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (18/4/2022). Beberapa lokasi yang menjadi titik peninjauan antara lain progres pekerjaan Jalan Matraman ke Sungai Ulin di Kabupaten Banjar. Peninjauan pembangunan jalan dan jembatan Kembar di Kabupaten Balangan, serta peninjauan lokasi Bandara Warokin dan rencana pelebaran jalan Mabuun-Bandara Warokin.

“Berdasarkan data dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan, disebutkan bahwa kemantapan Jalan Nasional Provinsi Kalimantan Selatan hingga akhir tahun 2021 sebesar 95,47 persen, sedangkan untuk kemantapan jembatan hingga akhir 2021 sebesar 81,18 persen. Kondisi ini tentunya berlaku di ruas jalan nasional Kalsel sepanjang 1.204,30 kilometer,” ungkap Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaifullah Tamliha di sela-sela memimpin kunjungan.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menambahkan sesuai data dari BPJN Kalimantan Selatan, pembangunan infrastruktur Jalan akan terus dilakukan, diantaranya pada tahun 2022, BPJN Kalsel menyiapkan 40 paket kontraktual. Adapun ke-40 paket tersebut terdiri dari 11 paket MYC (9 paket MYC lanjutan + 2 paket MYC Percepatan SBSN 2021), 27 paket SYC baru dan 2 paket MYC baru. Untuk 27 paket SYC baru, terdiri dari 14 paket konsultansi (perencanaan dan pengawasan) dan 13 paket fisik.

“Ke-27 Paket ini sudah masuk tahap pelelangan. Sedangkan untuk 2 paket MYC baru, terdiri dari 1 paket fisik dan 1 paket pengawasan, di antara paket MYC baru yang proses lelang di BP2JK Kalsel saat ini yaitu Paket Preservasi Jalan Liang Anggang – Martapura – Batas Kota Rantau, dengan perkiraan kebutuhan anggaran sebesar Rp137,61 miliar dan dilaksanakan dalam 3 tahun anggaran (tahun 2021-2023) dengan target penanganan pelebaran jalan menuju standar dan penanganan jembatan,” tandasnya.

Legislator dapil Kalimantan Selatan ini juga menjelaskan salah satu isu strategis di bidang Jalan dalam kunjungan kerja ini adalah overview pembangunan Jalan Bebas Hambatan Banjarbaru–Batulicin, dengan panjang ruas Jalan sekitar 150 km untuk meningkatkan konektivitas kawasan Metropolitan Banjarbakula dengan Kawasan Industri (KI) Batulicin dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mekar Putih.

“Jalan TOL ini bisa mempersingkat waktu tempuh antara kawasan Metropolitan Banjarbakula dengan kawasan Batulicin, dengan memangkas jarak tempuh dari semula 250 Km menjadi 180 Km, yang ditempuh dalam waktu semula 6 jam menjadi 2,5 jam. Serta mengakomodasi kebutuhan pergerakan logistik angkutan berat (perkebunan, pertambangan, semen, barang mentah, komoditi hasil industri) antara kawasan Metropolotan Banjarbakula dengan KI Batulicin,” pungkas Tamliha.

Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar mengatakan kedatangan Komisi V membawa angin segar bagi pembangunan Kalimantan Selatan. “Pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, bendungan, dan pelabuhan sangat kami butuhkan. Apalagi dikaitkan dengan posisi Kalsel sebagai gerbang Ibu Kota Negara,” katanya.

Pemprov Kalsel mengusulkan sejumlah infrastruktur strategis seperti jalan Lintas Banjarbaru-Batulicin, jalan akses Bandara Syamsudin Noor, Jembatan Penghubung Pulau Laut Pulau Kalimantan, Jembatan Duplikasi Paringin, serta jalan lintas tengah Mataraman-Sungai Ulin. Dirinya berharap perhatian dari pemerintah pusat agar jalan lintas Banjarbaru–Batulicin, mendapat prioritas untuk pembiayaan pembangunannya.

Jalan lintas ini akan menghubungkan kawasan strategis nasional Banjarbakula dengan Kawasan Ekonomi Khusus dan Kawasan Industri Batulicin, juga mempersingkat waktu tempuh sekitar 2,5 jam dari akses jalan yang ada saat ini. “Kami yakin jika jalan lintas terwujud maka dampaknya sangat besar untuk perkembangan ekonomi, sosial budaya, pariwisata, dan pertumbuhan industri,” tutup Roy.

Kunker Komisi V DPR RI ke Kalsel ini juga diikuti oleh sejumlah Anggota Komisi V DPR RI, antara lain Effendy Sianipar, Soehartono, Sofyan Ali, Willem Wandik, Suryadi Jaya Purnama, Toriq Hidayat, Hanna Gayatri, Boyman Harun dan Mesakh Mirin. rps