JAKARTA | ripost.id – Timnas Indonesia secara mengejtkan menyatakan tidak ikut pada ajang Piala AFF U-23 2022. Rupanya, keputusan tersebut diambil oleh PSSI karena rekomendasi yang dibuat oleh pelatih Shin Tae-yong.

Awalnya, Timnas Indonesia dijadwalkan akan terbang ke Kamboja pada Jumat (11/2/2022). Garuda Muda sudah menjalani serangkaian persiapan jelang bertanding di Piala AFF u-23.

Tapi, rencana keberangkatan Rachmat Irianto dan kolega dipastikan batal. Pada Jumat pagi, PSSI mengumumkan bahwa Timnas U-23 tidak ambil bagian di Piala AFF U-23. Pasalnya, ada tujuh pemain dinyatakan positif Covid-19.

Keputusan PSSI urung tampil di Piala AFF U-23 tidak lepas dari surat yang dilayangkan Shin Tae-yong. Karena persiapan dan kondisi tim yang tidak ideal, pelatih 52 tahun itu berkirim surat ke PSSI.

Shin Tae-yong bersurat ke PSSI untuk membatalkan keikutsertaan Garuda Muda di Piala AFF U-23. PSSI merespon dengan menggelar pertemuan yang dihadiri oleh Mochamad Iriawan, Iwan Budianto, Yunus Nusi, Indra Sjafri, dan Shin Tae-yong.

“Yang pasti keputusan yang sulit dari staff pelatih untuk mengambil keputusan ini,” ujar asisten pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto, Jumat (11/2).

“Dengan banyaknya pemain dan staff yang positif, termasuk ada pemain yang cedera, maka kami kekurangan opsi untuk pemain di posisi penjaga gawang, sayap, dan striker sehingga ini adalah keputusan terbaik,” tambahnya.

Shin Tae-yong sempat mengeluhkan kondisi Timnas Indonesia U-23 pada hari Kamis (10/2/2022). Pelatih asal Korea Selatan itu menyebut persiapan dan kondisi Garuda Muda sangat buruk jelang tampil di Piala AFF u-23.

“Jadi kondisi saat ini paling buruk selama saya pegang tim ini,” ujar Shin Tae-yong, saat ditemui di Gedung Kemenpora.

 

“Jadi mungkin kami berangkat ke Kamboja, cuma mungkin kami tidak pernah latihan dengan kompak. Jadi agak khawatir di sana,” katanya menambahkan.

 

Reaksi Menpora

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali mengomentari keputusan PSSI mundur dari gelaran Piala AFF U-23 2022. Amali memahami langkah yang diambil federasi sepak bola Indonesia.

PSSI memutuskan untuk mundur dari gelaran Piala AFF U-23 karena banyaknya pemain yang terpapar Covid-19. Sementara turnamen tersebut akan bergulir pada 14 sampai 26 Februari mendatang.

”Kita tidak boleh memaksakan diri di tengah situasi seperti ini. Itu adalah kejadian di luar kehendak pelatih, federasi, apalagi pemerintah,” katanya seperti dilansir laman resmi Kemenpora, Jumat (11/02/2022).

Sejauh ini ada total 7 pemain yang terpapar Covid-19, mereka adalah Ronaldo Kwateh, Muhammad Ferrari, Braif Fatari, Taufik Hidayat, Irfan Jauhari, Ahmad Figo Ramadhani, dan Cahya Supriyadi.

Empat pemain lainnya yakni Marselino Ferdinan, Muhammad Kanu, Alfeandra Dewangga dan Genta Alparedo menunggu masa inkubasi. Serta tiga pemain dibekap cedera yakni Ramai Rumakiek, Gunansar Mandowen dan Muhammad Iqbal.

Karena itu, Amali meminta induk sepak bola Indonesia untuk lebih fokus pada pemulihan dan penyembuhan pemain yang terpapar Covid-19. Dengan harapan mereka bisa pulih.

”Saya berharap supaya PSSI bisa fokus untuk penyembuhan para pemain yang terpapar,” imbuh pria asal Gorontalo tersebut.

Namun, Amali meyakini para pemain bisa cepat sembuh. Dia merujuk pada gelaran POM XX di Papua beberapa waktu lalu, para atlet punya masa recovery cepat.

”Karena para atlet sesungguhnya pinya kebugaran fisik yang bagus. Apalagi mereka semuanya sudah divaksin. Semoga kondisi mereka segera pulih,” harap Amali.

Lebih lanjut, Amali juga menyinggung gelaran BRI Liga 1 2021/2022 yang juga dihantam badai Covid-19. Dia memasrahkan sepenuhnya kepada PSSI dan PT. Liga Indonesia Baru terkait kelanjutannya.

”Beberapa waktu lalu untuk kompetisi bola basket sudah diputuskan oleh PERBASI dan IBL untuk dihentikan sementara,” Amali menambahkan.

”Tentu kondisi kompetisi masing-masing cabor yang paling mengetahui adalah pimpinan cabor itu dan pengelola kompetisi masing-masing,” tandasnya. bbs

Sumber: Bola.net/Mustopa El Abdy