JAKARTA | ripost.id – Upaya memberdayakan santri terus dilakukan Perkumpulan Nusantara Utama Cita (NU Circle). Di bulan Ramadan ini, lembaga yang didirikan sejumlah kyai, para profesional nahdliyin,  dan adik Gus Dur, (alm) Lily Wahid, itu melakukan safari  ke pesantren untuk melatih talenta  santri dan memberikan bantuan ke institusi pesantren.

“Alhamdulillah, bersama PT Paragon Corp, NUC kembali hadir bersinergi menjadi penggerak kebaikan dan  memberdayakan santri di pesantren. Berbagai pelatihan kami lakukan untuk memberikan keterampilan hidup (life skill) agar santri berdaya,” ujar Sekjen NUC HB Arifin, saat pembukaan acara “Paragon Goes to Pesantren”  di Ponpes Al Munawwir, Kompleks Q – Krapyak  Yogyakarta, akhir pekan ini, Sabtu (23/3).

Pada bulan Ramadan tahun ini, kegiatan NUC dan PT Paragon Corp dilaksanakan di  4 pesantren sebagai penerima manfaat  yaitu Ponpes Lirboyo, di Kediri, Ponpes Paciran di  Lamongan, Ponpes Miftahul Huda di Banjar Jawa Barat dan Ponpes Al Munawwir Kompleks Q di Krapyak, Yogyakarta. Para santri berlatih banyak hal yang bisa dipilih antara lain grooming  class (make up artis), literasi, menjadi content creator melalui kegiatan digitalpreneur,  dan barbershop.

Santri puteri memilih kegiatan grooming class sebagai pengembangan talentanya menjadi perias. Setidaknya kemampuan merias wajah bisa dipraktikkan untuk dirinya sendiri. Sementara santri putera memilih kegiatan digitalpreneur. Kegiatan literasi berupa pelatihan menulis konten dan menulis di media massa  juga mendapatkan minat dan antuasiame santri.

“Banyak santri putri yang gembira bisa praktik langsung menggunakan berbagai peralatan make up dan produk kosmetik  untuk  mempercantik diri dan teman-temannya.  Praktik ini dibimbing langsung para  ahli kecantikan dari Wardah (salah satu brand PT Paragon), sehingga teori dan praktik bisa dimiliki para santriwati,” ujarnya.

Santri
Santri puteri memilih kegiatan grooming class sebagai pengembangan talentanya menjadi perias.

Kegiatan digitalpreneur sangat dibutuhkan santri yang mengelola Lembaga Penyiaran, Media dan Publikasi milik Pesantren. Para santri diajari bagaimana menggunakan handphone biasa agar bisa menghasilkan gambar dan hasil video yang luar biasa. Dibantu oleh para profesional, kegiatan ini sangat diminati para santri untuk mengembangkan konten-konten di pondok pesantren yang bisa dipublikasikan sebagai bagian dari publikasi dakwah.

“Kegiatan peningkatan keterampilan (upskilling)   ini baru tahap awal. InsyaAllah, usai Lebaran Idul Fitri,  pihak pesantren dapat memilih kegiatan lanjutan untuk memperdalam dan meningkatkan talenta santri hingga memperoleh sertifikat profesional. PT Paragon Corp telah menggandeng 18 lembaga yang bertugas melatih dan membimbing para santri untuk memperdalam keterampilannya hingga profesional,” tambah HB Arifin.

Sementara itu, Ketua Pondok Al Munawwir Kompleks Q Nur Hidayatur Rohmah menyatakan berbahagia dengan kegiatan yang dihelat NU Circle bersama PT Paragon Corp. Pelatihan seperti ni dapat memberikan pengalaman baru bagi santri sekaligus bisa menjadi bekal keterampilan santri ketika lulus nanti.

Pihak Paragon Corp yang diwakili Dwi Lesmana menyatakan kegjatan pemberdayaan santri di pesantren merupakan komitmen dan bakti perusahaan kepada santri dan pondok pesantren. Menurutnya, pemilik dan pendiri PT Paragon Corp adalah juga seorang  santriwati.  Santri yang berjuang dari bawah hingga kini memiliki belasan ribu karyawan dan menjadi perusahaan kosmetik dengan tingkat kepercayaan sebagai produk kosmetik halal terdepan di Indonesia. rps