JAKARTA | ripost.id – Dari Manajemen Talenta Indonesia diharapkan lahir SDM Indonesia unggul dan berkualitas membawa Indonesia maju pada 2045.

Indonesia sering mendapat pujian dari kalangan internaional bahwa Indonesia sangat berbakat dalam berkesenian dan memiliki segudang talenta dalam kebudayaan. Tak hanya itu pelbagai penghargaan kerap diterima para artis dan budayawan di ajang internasional.

Di bidang iptek dan teknologi, cukup banyak orang Indonesia berkiprah di korporasi raksasa dunia seperti Facebook, Amazon, Boeing, Huawei, dan Microsoft. Belum lama ini tersiar kabar, dua periset Oxford asal Indonesia, Carina Citra Dewi Joe dan Indra Rudiansyah, turut serta mengembangkan vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca.

Media bisnis terkemuka Forbes juga pernah menobatkan puluhan CEO dan founder rintisan (startup) digital, atlet dan musisi berprestasi asal Indonesia. Semuanya berumur di bawah 30 tahun. Sebut saja rapper Brian Immanuel (Rich Brian) yang lagu-lagunya masuk tangga lagu hit Amerika dan Eropa. Begitu pula ‘Spiderwoman’ Aries Susanti, juara dunia panjat tebing dunia dan Asian Games 2018. Produk Sayurbox, kuliner Puyo, Dekoruma, hingga Aruna, platform pinjaman online bagi nelayan adalah cipta karya anak bangsa.

Begitu banyak talenta muda Indonesia di bidang iptek, budaya, kewirausahawan, dan olahraga dari tanah air. Baik yang berkiprah di dalam negeri maupun yang tengah merantau di mancanegara. Oleh karena itu, pemerintah menyadari kekuatan bangsa ini dalam persaingan global adalah sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF), indeks daya saing global Indonesia dalam Global Competitiveness Index 2019 menempati peringkat 50 dari 141 negara. Ini adalah potret sebelum terjadinya pagebluk Covid-19 melanda Indonesia dan dunia sejak 2020 sampai sekarang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai salah satu fokus pemerintahan di periode berikutnya. Salah satu upayanya membangun lembaga Manajemen Talenta Indonesia untuk mencari bakat-bakat luar biasa di Indonesia.

Melalui lembaga tersebut pemerintah akan mengidentifikasi, memfasilitasi, dan dukungan bagi mereka yang memiliki talenta baik. “Kita akan mengelola talenta hebat yang bisa membawa negara ini bersaing secara global,” ungkap Presiden Jokowi dalam pidato kampanye Pilpres di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Minggu 14 Juli 2019.

Setelah dua tahun lebih berselang, Presiden Jokowi akhirnya mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) nomor 21 tahun 2021 tentang Gugus Tugas Manajemen Talenta Nasional (MTN) yang berada langsung di bawah presiden. Dari lembaga inilah diharapkan lahir SDM Indonesia unggul dan berkualitas membawa Indonesia Maju pada tahun 2045. Tepat, 100 tahun umur Republik Indonesia.

Apa tugas dari lembaga ini? “Gugus Tugas Manajemen Talenta Nasional bertugas (a) mengkoordinasikan perumusan dan penyusunan ‘grand design’ Manajemen Talenta Nasional tahun 2022-2045, dan (b) mengoordinasikan perumusan dan penyusunan mekanisme pelaksanaan, pemantapan, evaluasi, dan pengendalian penyelenggaraan ‘grand design’ Manajemen Talenta Nasional tahun 2022-2045,” seperti termuat dalam Pasal 3 peraturan tersebut yang dapat dilihat di laman Sekretariat Negara. Keppres tersebut ditandatangani Presiden Jokowi pada 10 Desember 2021.

Dijelaskan, tujuan pembuatan Gugus Tugas Manajemen Talenta Nasional dalam aturan tersebut adalah untuk “mempersiapkan sumber daya manusia yang bertalenta dan berdaya saing secara global, diperlukan tata kelola dan pembinaan talenta nasional yang komprehensif, berkelanjutan, dan inovatif melalui kebijakan terobosan.”

Grand design Manajemen Talenta Nasional tahun 2022-2045 sendiri terdiri dari tiga bidang yaitu riset dan inovasi, seni budaya, dan olahraga. Mengutip keppres tersebut, susunan Gugus Tugas Manajemen Talenta Nasional terdiri dari para menteri dan pimpinan lembaga negara, seperti termuat dalam Pasal 5 yaitu:

Ketua: Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Wakil Ketua: Kepala Staf Kepresidenan

Koordinator Bidang Riset dan Inovasi: Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Koordinator Bidang Seni Budaya: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Koordinator Bidang Olahraga: Menteri Pemuda dan Olahraga.

Ditambah dengan 12 anggota, yaitu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; Menteri Agama; Menteri Keuangan; Menteri Perindustrian; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Menteri Badan Usaha Milik Negara; Menteri Dalam Negeri; Menteri Luar Negeri; Menteri Komunikasi dan Informatika; Menteri Ketenagakerjaan; Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS).

Sementara itu, masa kerja Gugus Tugas ini adalah setahun sejak keppres ditetapkan. Dalam melaksanakan grand design Manajemen Talenta 2022-2045, mereka berkoordinasi, kolaborasi, kerja sama, dan kemitraan dengan kementerian/lembaga terkait. Seperti menggandeng pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, orang-perseorangan, akademisi, filantropi, perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, dunia usaha, media massa, mitra pembangunan, dan pemangku kepentingan lain yang terkait, Manajemen Talenta Nasional.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan dalam bidang riset dan inovasi, pemerintah menargetkan peningkatan rasio SDM per satu juta penduduk yang mendapatkan pengakuan dari dunia internasional di bidang tersebut.

Tak bisa dimungkiri dari seni dan budaya beberapa musisi Indonesia yang sangat bertalenta diketahui telah mengharumkan nama bangsa di pentas internasional. Tinggal diarahkan, seperti halnya Korea Selatan mendorong demam K-Pop ke seluruh dunia.

Dari bidang olahraga, pemerintah menginginkan lahirnya atlet-atlet baru di berbagai cabang yang mampu berprestasi di tingkat dunia. Di bidang olahraga ini, terdapat 14 cabang olahraga yang akan menjadi tumpuan pemerintah.

Seperti, cabang olahraga bulu tangkis, panahan, angkat besi, atletik, dayung yang sudah menjadi kekuatan olahraga Indonesia di tasia dan dunia. Cabor potensial pendulang prestasi lainnya adalah renang, senam artistik, taekwondo, karate, pencak silat, panjat tebing, wushu, menembak, dan balap sepeda. (rps1)

SUMBER: https://indonesia.go.id