Banyak teroris dan jihadis  mengaku menginginkan hadiah surga. Untuk “amalan” yang dilakukan di dunia itu, ia tak peduli membunuh atau menghina kemanusiaan.

Banyak juga orang beribadah di masjid-masjid dan  mushola juga menginginkan surga. Mereka yang tahajud di tengah malam berburu surga.  Mereka yang menyuarakan adzan, memanggil jamaah untuk beribadah agar kelak mendapatkan surga.

Seorang sahabat saya bahkan melamun makan pecel pun seolah sedang berada di surga.  Ia membayangkan bertemu bidadari di surga.

Surga menjadi tujuan semua orang muslim. Surga menjadi harapan. Surga menjadi target pencapaian kinerja ibadah. Semakin tinggi kualitas ibadah, surga pasti sudah di tangan.

Gus Baha punya cerita menarik tentang surga dan neraka.  Alkisah sebuah cerita. Dikatakan Gus Baha, Sayyidina Ali ra sudah dijamin masuk surga oleh Allah SWT.  Keponakan yang juga menantu Rasulullah SAW ini bertanya. “Apakah di surga masih ada sholat? Jika kelak di surga tidak ada sholat, apa nikmatnya surga.”

Bagi orang alim allamah, sholat  ini memiliki kenikmatan yang luar biasa. Jauh melebihi janji kenikmatan di surga. Meski  banyak bidadari di surga, sholat jauh lebih nikmat. Apalagi hanya sekadar makan pecel pincuk hehe….

Sambil bergurau Gus Baha bahkan tidak mau berdekatan dengan penghuni surga yang setiap saat  ngeloni  bidadari. Mungkin rodok nggilani.  Gak keren blas.

Dikisahkan  Gus Baha, ada seorang yang setiap hari ibadah di masjid. Tiada hari tanpa ibadah. Tiada waktu tanpa ibadah. Pokoknya sepanjang hidupnya hanya diisi dengan ibadah.

Singkat cerita ia masuk surga. Lalu ia ditanya, mengapa kamu masuk surga. Si ahli ibadah ini tegas mengatakan karena ia setiap hari beribadah. Ditanya sekali lagi, mengapa ia masuk surga. Ia menjawab hal yang sama. Sebab ia ahli ibadah. Lalu diberi pilihan jawaban: masuk surga karena ibadahmu atau karena ridho Allah. Ia keukeuh menjawab: karena ibadah.

Oleh Allah SWT, ia hanya menikmati lezatnya surga hanya selama ibadah. Tidak abadi selamanya. Ia meninggal usia 80 tahun ya selama  80 tahun itu ia di surga. Setelah itu ia ke neraka selamanya.

Surga itu hak prerogatif Gusti Allah SWT. Hanya karena ridho Allah SWT setiap kita  bisa masuk surga. Bukan karena ibadah. Apalagi hanya karena pecel, hehehe….!! (Habe Arifin)